Guna menandai pembangunan jaringan USO di NTT dan KTI lainnya, manajemen XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, pada Senin (28/10). Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Aba Maulaka, Direktur Layanan Telekomunikasi & Informasi untuk Badan Usaha Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) KOMINFO, Dhia Anugrah Febriansa, Kepala Balai Monitoring Propinsi Nusa Tenggara Timur, Moh. Syarif Helmi, SE, SH, MM, Kepala Bidang TIK Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol. Wahyu Prihatmaka, SH. Sementara itu mewakili XL Axiata, hadir Direktur Teknologi, Yessie D. Yosetya dan Group Head East Region, Bambang Parikesit.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan “Kami sangat bangga karena diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk terus ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi melalui program USO ini. XL Axiata memiliki spirit yang yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data/internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil agar mereka segera dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain dan memajukan wilayahnya tersebut. Ini sekaligus mempercepat pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah.”
Yessie menambahkan, semua titik BTS USO yang dibangun XL Axiata tahun ini berada di 51 kabupaten, sebagian besar di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua. Pembangunan jaringan USO di titik-titik tersebut telah mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan akan tuntas sebelum akhir tahun ini. XL Axiata merupakan operator telekomunikasi pertama yang on air jaringan USO di 2019. Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.
Langkah XL Axiata untuk membangun jaringan USO tidak akan berhenti di tahun ini saja. XL Axiata berharap akan bisa melanjutkannya di tahun 2020 di area yang semakin luas. Menurut Yessie, XL Axiata juga akan mengelola dan mengembangkan semua jaringan USO yang dibangun menjadi jaringan yang benar-benar mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis. Untuk itu, seiring dengan pembangunan jaringan USO ini,
juga akan dibangun ekosistem pendukung sehingga masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan XL Axiata.
“Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi. Berdasarkan data APJII, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500% dari 29 juta menjadi 171 juta, di mana 44% penggunanya berada di luar Jawa dan akan terus bertambah. Dengan potensi ini, tentunya kami sangat optimis untuk mengembangkan potensi bisnis terutama data di area luar Jawa, termasuk area-area jaringan USO. “ imbuh Yessie.
Sebelumnya pada tahun 2017 dan 2018, XL Axiata juga telah mulai membangun jaringan USO di sejumlah daerah, antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sambutan masyarakat di semua area titik BTS berada sangat positif. Data trafik yang tercatat di setiap BTS juga menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini, yaitu rata-rata antara 11% - 15%. Selain itu, jumlah masyarakat yang memanfaatkannya juga terus bertambah. Ini berarti masyarakat telah mendapatkan manfaat dari keberadaan jaringan USO tersebut, termasuk juga aparat pemerintah setempat dalam memberikan layanan kepada warganya. Karena itu, XL Axiata berencana meningkatkan kualitas jaringan menjadi 3G.
Selain jaringan USO, XL Axiata sudah hadir di NTT sejak tahun 2017 dengan jaringan data berkualitas di 22 kota/kabupaten di Nusa Tenggara Timur, dengan dukungan total sekitar 1.000 BTS. Khusus jaringan 4G, sudah masuk ke 19 kota/kabupaten, dengan lebih dari 200 BTS. Kota/kabupaten yang sudah terlayani jaringan data XL Axiata adalah Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah. Total jumlah pelanggan lebih dari 65 ribu dan 90% nya adalah pelanggan yang aktif menggunakan data XL Axiata.
Saat ini XL Axiata memiliki pelanggan sebanyak 56,6 juta pelanggan, dan diperkuat dengan lebih dari 127.000 BTS termasuk lebih dari 53.000 BTS 3G dan lebih dari 37.000 BTS 4G. Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas, dan saat ini sudah mencapai lebih dari 408 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia. XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.
Sosialisasi pemanfaatan layanan data
Bersamaan dengan peresmian beroperasinya jaringan USO dan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, mewakili XL Axiata, Bambang Parikesit melakukan siaran langsung wawancara dari Aewora dengan Radio PPI Dunia menggunakan fasilitas Skype dengan koneksi jaringan 4G. Siaran ini merupakan bagian dari kerjasama XL Axiata dengan Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas) dalam rangka mendukung pelaksanaan program Bela Negara. Radio PPI Dunia merupakan radio berbasis internet yang diinisiasi dan dioperasikan oleh perkumpulan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di berbagai belahan dunia.
Selain itu, XL Axiata juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan layanan data secara produktif kepada masyarakat Desa Aewora dan sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara bagi warga nelayan setempat. Sosialisasi
diikuti oleh lebih dari 40 nelayan, yang diharapkan para peserta selanjutnya akan mengajarkannya kepada kelompoknya masing-masing. Penggunaan suatu aplikasi digital yang bisa membantu menunjukkan lokasi keberadaan ikan adalah sesuatu yang sangat baru bagi mereka. XL Axiata akan terus melakukan sosialisasi program kepada daerah dengan komunitas nelayan di wilayah NTT.
Selanjutnya, tim XL Axiata juga memberikan edukasi pemanfaatan layanan digital bagi masyarakat setempat, terutama kaum perempuan, melalui program edukasi Sisternet. Edukasi ini antara lain meliputi pelatihan tentang bagaimana agar orang tua dapat menjadi sahabat anak di Era Digital, kapan seharusnya anak boleh bermain gadget serta bagaimana mengatasi anak yang kecanduan gadget (walaupun bermain gadget secara tidak online). Dari pelatihan yang diikuti 40 orang termasuk istri nelayan dan ibu rumah tangga lainnya di Aewora dan sekitarnya, diharapkan masyarakat sekitar mampu memahami tips mendidik anak di era digital, pemanfaatan gadget serta tepat bagi anak serta bagaimana menanggapi dampak dari perkembangan teknologi untuk diarahkan mencapai dampak positif, yang pada akhirnya akan bisa mendukung upaya masyarakat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat setempat.
Untuk dunia pendidikan, XL Axiata tidak lupa menyalurkan program Gerakan Donasi Kuota (GDK) untuk sekolah yang berada di Desa Aewora, yaitu SMP Negeri Aewora. Donasi ini juga dilengkapi dengan donasi dari karyawan XL Axiata berupa satu unit LCD Projector, buku-buku pelajaran, dan perlengkapan belajar. Dengan donasi kuota data ini, kini para pelajar dan guru di sekolah tersebut bisa langsung mengakses internet cepat untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Bersamaan dengan program di Desa Aewora, XL Axiata melalui karyawan menjalankan program XL Berbagi di kota Maumere, di mana karyawan XL Axiata secara sukarela mengajar siswa SMU 2, Maumere. Ke depan, XL Axiata bersiap untuk menyerahkan Gerakan Donasi Kuota kepada 4 SMU di wilayah Maumere.